Market – mae, CNBC Indonesia | 02 May 2023 07:05

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara kembali menguat pada awal pekan. Pada Pada perdagangan Senin (1/5/2023), harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 187,6 per ton. Harganya menguat 1,32%.

Penguatan ini menghapus tren negatif batu bara yang harganya melemah dalam dua hari perdagangan sebelumnya.

Harga batu bara kembali membara setelah gelombang panas menghantam kawasan Asia. Namun, di sisi lain, kenaikan produksi India dan Indonesia bisa menekan harga batu bara ke depan.

Seperti diketahui, dalam dua pekan terakhir, kawasan Asia dilanda gelombang panas di atas 37 derajat Celcius bahkan 50 derajat Celcius,

India, Bangladesh, Myanmar, dan Thailand adalah sedikit negara-negara yang dilanda gelombang panas.

Negara-negara ini juga banyak mengandalkan batu bara sebagai sumber energi listrik. Tak heran jika kemudian permintaan impor naik.

Suhu memang sudah menurun di beberapa negara tetapi belum sepenuhnya kembali ke normal. Sejumlah analis juga memprediksi puncak gelombang panas sudah berlalu tetapi suhu masih tergolong panas di atas rata-rata tahunannya.

India sebagai konsumen batu bara terbesar kedua di dunia sebetulnya sudah mempersiapkan musim panas dengan lebih baik.

Produksi batu bara India melonjak menjadi 73,02 juta ton pada April 2023. Jumlah tersebut melonjaj 8,67% (year on year/yoy) dan menjadi rekor tertingginya untuk periode April.

BUMN Coal India menyumbang produksi sebanyak 57,57 juta ton. Kenaikan produksi membantu India untuk menjamin amannya pasokan selama musim panas tahun ini.

Namun, impor diperkirakan juga akan tetap tinggi karena besarnya permintaan listrik.  Musim panas di India masih akan berlangsung hingga Juni sehingga mereka harus memastikan pasokan aman.

Pada tahun lalu, India dihantam krisis energi selama musim panas karena tingginya permintaan.

Di tengah lonjakan permintaan, ekspor dari Indonesia diperkirakan meningkat setelah produksi kembali normal. Produksi diperkirakan sempat turun karena libur panjang Lebaran pada 19-25 April.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mae/mae)