MARKET – mae, CNBC Indonesia | 17 May 2023 06:52

Jakarta, CNBC Indonesia – Ekspor batu bara Indonesia pada Januari-April 2023 menembus 121,36 juta ton. Wilayah Asia masih menjadi pasar terbesar dengan Tiongkok menjadi pembeli terbesar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara RI pada Januari-April 2023 meningkat 2,51% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (year on year/yoy) yakni 103,19 juta ton.
Sebagai catatan, Indonesia sempat melarang ekspor batu bara pada Januari 2022 untuk mengamankan pasokan dalam negeri untuk PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Secara nilai, ekspor batu bara menyentuh US$ 13,43 miliar. Bila dihitung ke rupiah maka nilainya mencapai Rp 198,97 triliun (kurs US$1=Rp 14.815) atau hampir Rp200 triliun pada empat bulan pertama 2023. Nilai tersebut meningkat 10,73% dibandingkan pada Januari-April 2022.

Secara volume, India merupakan pemborong terbesar. Namun, jika dinilai dari nilai ekspor, China menjadi yang terbesar karena kadar kalori batu bara yang dijual lebih tinggi.

China membeli 28,57 juta ton pada Januari-April 2023 dengan nilai menembus US$ 2,74 miliar. Sementara itu India memborong 34,43 juta ton batu bara dengan nilai US$ 2,72 miliar.

Dari sisi nilai, tempat ketiga adalah Jepang yang membeli batu bara Indonesia senilai US$ 2,22 miliar disusul dengan Filipina dengan nilai US$ 1,34 miliar.

Dari sisi volume, urutan kedua adalah Filipina yang membeli batu bara sebanyak 11,08 juta ton disusul dengan Korea Selatan dengan volume 10,06 juta ton.

Bila dilihat memang ada perbedaan yang cukup besar antara nilai dan volume ekspor masing-masing negara. Hal ini disebabkan oleh kadar kalori yang diminta masing-masing negara.
Semakin tinggi kalori maka akan semakin mahal. Berikut 10 besar pasar batu bara RI untuk periode Januari-April 2023.

Volume ekspor Indonesia pada April 2023 mencapai 32,49 juta ton atau turun 7,61% dibandingkan bulan sebelumnya tetapi naik 1,61% (yoy).

Nilai ekspor tercatat US$ 3,23 miliar atau anjlok 9,9% dibandingkan bulan sebelumnya dan jeblok 28,9% (yoy).

India memborong batu bara sebanyak 10,45 juta ton pada April 2023 atau naik 4,41% (mtm).

Sebaliknya, permintaan dari China jeblok pada bulan lalu. Ekspor ke Tiongkok hanya menyentuh 7,63 juta ton pada April 2023 atau anjok 20,88% (mtm).

Harga batu bara sendiri masih bergerak dalam tren pelemahan.

Pada Pada perdagangan Selasa (16/5/2023), harga batu bara kontrak Juni di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 161,45 per ton. Harganya turun melandai 0,65%.

Pelemahan ini memperpanjang tren negatif harga batu bara yang juga melemah pada hari sebelumnya.  Masih melemahnya harga batu bara disebabkan oleh melandainya permintaan, terutama dari Eropa.

Dilansir dari Bloomberg, harga batu bara di pelabuhan ARA (Amsterdam, Rottterdam, Antwerp) jatuh ke posisi US$ 98 ton pada Selasa kemarin. Harga tersebut adalah yang terendah sejak 2021.

Harga Selasa kemarin juga berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu di mana harga batuu bara terbang ke posisi US$ 459,8 per ton.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcidonesia.com