CNN Indonesia | Selasa, 24/11/2020 09:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan konsumsi batu baradi dalam negeri mencapai 109 juta ton hingga Oktober 2020.
Jumlah tersebut setara dengan 70 persen dari target konsumsi domestik (domestic market obligation/DMO) sebesar 155 juta ton.
Sementara, per Oktober lalu, realisasi produksi batu bara mencapai 459 juta ton atau 83 persen dari target produksi 2020. Dari total tersebut 327 juta ton diantaranya diekspor ke luar negeri.
“2020 pemanfaatan batu bara domestik ditargetkan mencapai 155 juta ton atau 28,2 persen dari target produksi sebesar 550 juta ton, meningkat 12,3 persen dari realisasi DMO tahun 2019 yang sebesar 138 juta ton dengan produksi 616 juta ton,” ucap Arifin di Komisi VII DPR, Senin (23/11).
Arifin memaparkan, pemanfaatan batu bara pada 2020 ditargetkan paling banyak untuk PLN yakni sebesar 109 juta ton atau 70 persen dari total target pemanfaatan batu bara domestik.
Kemudian, ada target pemanfaatan oleh industri pengolahan dan pemurnian sebesar 16,52 juta ton, industri pupuk sebesar 1,73 juta ton, industri semen sebesar 14,54 juta ton, industri tekstil sebesar 6,54 juta ton, serta industri kertas sebesar 6,64 juta ton.
“Proyeksi pemanfaatan batu bara dalam negeri tersebut akan terus meningkat dan diperkirakan akan mencapai 277 juta ton pada tahun 2040,” terang Arifin.
Di sisi lain, berdasarkan catatan kementerian ESDM, sampai Oktober 2020 penyerapan listrik oleh PLN baru 87,83 juta ton atau 80,57 persen.
Sementara di industri lain, pemanfaatan batu bara juga berkurang banyak. Untuk jenis industri kertas misalnya, hingga Oktober baru tercapai 1,02 juta ton. Lalu, konsumsi batu bara untuk tekstil baru tercapai 0,20 juta ton.