NEWS – Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia | 10 January 2024 10:55

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia Mining & Energy Forum (IMEF) memprediksi produksi batu bara di tahun 2024 akan mencapai 750 juta ton. Hal tersebut menyusul dengan diterbitkannya aturan baru perihal Dokumen RKAB sektor pertambangan mineral dan batu bara (Minerba) yang resmi berlaku 3 tahun.

Ketua IMEF, Singgih Widagdo optimistis target produksi batu bara pada tahun ini akan melebihi target seperti yang sudah terjadi pada tahun lalu. Adapun target produksi batu bara pada tahun ini ditetapkan sebesar 710 juta ton.

“Tahun 2024 dengan target 710 juta, dan apalagi RKAB dibuat untuk tiga tahun, termasuk proyeksi kebutuhan yang masih menjanjikan, saya yakin produksi batu bara nasional dapat mencapai sekitar 750 juta ton,” ujar Singgih kepada CNBC Indonesia, Selasa (9/1/2024).

Sementara itu, ia menilai capaian produksi batu bara 2023 yang melebihi target disebabkan oleh beberapa faktor. Mulai dari harga yang cukup baik hingga cuaca yang mendukung untuk menggenjot target produksi.

“Memang RKAB atau target nasional sebesar 694 juta, dengan harga yang masih cukup baik (di atas cost rata-rata tambang) dan juga cuaca yang mendukung tentu menyebabkan produksi nasional di atas target,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat capaian produksi batu bara RI sepanjang 2023 lalu telah melebihi target yang ditetapkan.

Berdasarkan data dari Minerba One Map Indonesia (MODI), Kementerian ESDM pada Selasa (9/1/2024), produksi batu bara RI pada 2023 telah tembus 766,95 juta ton. Angka tersebut setidaknya 110,43% dari target yang dipatok sebesar 694 juta ton.

Dari produksi batu bara tersebut, realisasi untuk pasar domestik atau Domestic Market Obligation (DMO) mencapai 336,55 juta ton batubara. Sementara realisasi untuk pasar ekspor yakni 396,54 juta ton.

(pgr/pgr)