Revo M, CNBC Indonesia | 08 October 2024 06:40

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara kembali melanjutkan kenaikan tiga hari beruntun didorong oleh niat Rusia untuk meningkatkan ekspor batubara ke India dalam hal memanfaatkan permintaan yang meningkat. Harga batu bara juga ditopang oleh lonjakan harga minyak.

Dilansir dari Refinitiv, harga kontrak batu bara November acuan ICE Newcastle pada perdagangan Senin (7/10/2024) kembali naik 2,27% di level US$153 per ton. Posisi ini merupakan yang tertinggi sejak 11 Desember 2023.

Dikutip dari Reuters, Rusia tertarik untuk meningkatkan ekspor batubara ke India untuk memanfaatkan permintaan yang semakin meningkat terhadap bahan bakar di negara Asia tersebut, kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak.

China tetap menjadi pembeli terbesar batubara Rusia, tetapi Moskow menyatakan bahwa India mungkin akan melampaui China pada awal dekade berikutnya, karena Beijing merencanakan pengurangan penggunaan batubara untuk pembangkit listrik.

India semakin bergantung pada batubara untuk memenuhi permintaan listrik yang mencetak rekor, dengan peningkatan output pembangkit listrik berbasis batubara awal tahun ini melampaui pertumbuhan energi terbarukan untuk pertama kalinya sejak setidaknya 2019.

Produksi batubara India dalam tahun fiskal terakhir hingga 31 Maret mencapai rekor 997.828 juta ton metrik, meningkat 12% dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih dari 75% dari total pembangkit listrik di India berasal dari batubara pada tahun 2023.

India mengimpor 176 juta ton batubara thermal pada 2023, terutama didorong oleh kebutuhan pembangkit listrik. Ekspor Rusia ke India mencapai 26,2 juta ton tahun lalu, meningkat dari 20 juta ton pada tahun 2022, menurut kementerian energi Rusia.

Rusia kini menjadi pemasok terbesar minyak mentah ke India berkat diversifikasi hubungan perdagangan dari Eropa, yang sebelumnya menjadi mitra bisnis utama Moskow, akibat ketegangan politik yang serius dengan Barat terkait konflik di Ukraina.

“Perusahaan-perusahaan penghasil batubara Rusia memiliki sumber daya yang signifikan dan tertarik untuk memperluas kehadirannya di pasar India yang berkembang pesat,” kata Novak, menurut transkrip pernyataannya yang dirilis oleh kantornya. Dia mengungkapkan hal tersebut dalam pertemuan dengan wartawan.

Kendati memiliki hubungan politik dan bisnis yang dekat, India berhati-hati terhadap sanksi terhadap Rusia. Bulan lalu, India menyatakan bahwa negara tersebut tidak akan membeli gas alam cair (LNG) yang diproduksi dari proyek Arctic LNG 2 Rusia, yang dikenakan sanksi oleh negara-negara Barat.

Lonjakan harga batu bara juga ditopang oleh melesatnya harga minyak mentah dunia karena situasi di Timur Tengah. Batu bara adalah sumber energi pengganti minyak sehingga harganya saling mempengaruhi.
Harga minyak brent menembus US$ 80,91 per barel pada perdagangan kemarin, Senin (7/10/2024). Harganya masih bertahan di posisi US$ 81 per barel pada hari ini, Selasa (8/10/2024). Harga saat ini adalah yang tertinggi sejak 15 Agustus 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH

research@cnbcindonesia.com

(rev/rev)