MARKET – Maesaroh, CNBC Indonesia | 22 November 2022 07:25

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga batu bara langsung tancap gas di awal pekan. Pada perdagangan Senin (21/11/2022), harga batu bara kontrak Desember di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 349,35 per ton. Harganya melonjak 3,66%.

Penguatan kemarin memperpanjang kinerja positif batu bara yang merangkak naik sejak Kamis pekan lalu. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga batu bara sudah melesat 10,5%.

Dalam sepekan, harga batu bara melonjak 13,1% secara point to point. Harga pasir hitam ambles 10,4% sebulan tetapi masih melesat 107,7% setahun.

Kembali menguatnya harga pasir hitam ditopang oleh proyeksi lebih dinginnya suhu di Eropa pada akhir November serta kekhawatiran menipisnya pasokan akibat demo di Kolombia.

Suhu lebih dingin kemungkinan akan terjadi di Inggris, Finlandia, Swedia, Jerman bagian utara dan Polandia pada pekan ini. Namun, dalam 6-10 hari ke depan, suhu di beberapa belahan Eropa seperti Skandinavia dan timur laut Eropa akan lebih hangat.

Proyeksi suhu yang lebih dingin ini juga sudah membuat harga gas alam Eropa merangkak naik. Harga gas alam EU Dutch TTF (EUR) naik 0,54% sehari pada perdagangan kemarin ke 116,13 euro per megawatt-jam (MWh).

Dengan suhu yang lebih dingin maka kebutuhan listrik untuk penghangat ruangan diperkirakan meningkat dan permintaan energi pun akan naik,

Kenaikan harga batu bara juga ditopang persoalan pasokan di Kolombia. Reuters melaporkan sejumlah kelompok pekerja memblokir jalur kereta di fasilitas ekspor dan dekat pusat pertambangan.

Blokade terjadi di dekat pintu tambang La Guajira yang merupakan salah satu titik utama produksi batu bara Kolombia. Tahun lalu, pusat tambang di wilayah tersebut memproduksi 23,4 juta batu bara.

Blokade tersebut dipicu keinginan pekerja untuk menuntut dipekerjakannya kembali setelah sempat diberhentikan 20 bulan lalu.  Kolombia masuk tujuh besar eksportir  batu bara di dunia dengan ekspor menembus 54,3 juta ton pada 2021.

TIM RISET CNBC INDONESIA